Tindakan sama kok beda tarif? Pelayanan yang aneh…

3 06 2009

Saya jadi tertarik untuk berbagi sedikit yang saya tau karena komentar dari Mas Eki di tulisan saya tentang Penghapusan Klas Perawatan di Rumah Sakit, yaitu tentang biaya pelayanan di Rumah Sakit.  Terus terang sampai sekarang saya masih belum bisa paham dengan Rumah Sakit yang menerapkan sistem tarif tindakan yang bertingkat untuk setiap pelayanannya. Bayangkan saja, kita ambil contoh tindakan Foto Thorax di Instalasi Radiologi, masih ada Rumah Sakit yang membuat struktur tarif yang berbeda untuk Kelas I (satu), Kelas II(dua), dan Kelas III(tiga). Naif sekali menurut saya karena mulai dari alat foto, ukuran film, sampai dengan developer dan fixer-nya itu menggunakan bahan yang sama, bahkan dokter dan radiografernya pun yang itu-itu juga. Bagaimana mungkin ada perbedaan tarif?  Contoh lain, kita ambil contoh tindakan Appendiktomi di Instalasi Bedah Sentral (Kamar Operasi),  bagaimana bisa ada perbedaan tarif  untuk Kelas I, Kelas II, dan Kelas III? Padahal mulai dari dokter bedah, dokter anestesi, hingga kamar dan meja operasi yang digunakan adalah komponen yang sama. Mungkin ada yang beralasan bahwa kalau tarif Kelas I itu menggunakan obat-obatan dan alat kesehatan (obat dan alkes) yang mahal sehingga harganya tinggi. Akan tetapi bukankan penggunaan obat dan alkes itu pasien juga akan membayar secara terpisah, diluar sewa kamar operasi dan jasa pelayanan operatornya? Lalu dimanakah bedanya? Read the rest of this entry »